Aku Jalani Pola Makan Sehat, Tapi Kenapa Tetap Obesitas

Aku Jalani Pola Makan Sehat, Tapi Kenapa Tetap Obesitas

*tulisan ini tidak cocok bagi Anda yang sudah memiliki badan ideal

Apa Anda pernah mencoba untuk diet, rendah kalori, penuh buah, tapi berat badan yang ideal tidak kunjung datang. Sebelumnya luangkan waktu 1 menit untuk mengisi formulir berat badan dan tinggi badan disamping.

Jika hasilnya Pre Obesitas atau Obesitas, LANJUTKAN membaca.

Apakah Anda cukup familiar dengan pola makan seperti ini :
– 07:00: Jus jeruk, pisang, mangga
– 10:00: Mulai terasa lapar, buah apel, teh manis, atau susu
– 12:00: Lapar, makan nasi dengan lauk sayur dan kentang
– 03:00: Sore, singkong rebus, kacang rebus, jagung rebus, plus kopi manis
– 18:00: Kelaparan dan terburu-buru roti gandum dan semangkuk oats dengan kismis dan buah potong
– 21:00: lapar lagi … susu rendah lemak

Coba perhatikan pola makan yang terus menerus memicu insulin dalam tubuh. Dimana akhirnya tubuh merasa ketagihan dengan gula. Ingat bahwa karbohidrat dan buah juga dimetabolisme identik dengan gula. Lama kelamaan tubuh kita akan merasa cepat sekali lapar.

Untuk membantu mengatur ketagihan akan makanan, maka penting untuk memiliki kemampuan mengontrol tingkat insulin Anda. Sebelum Anda membaca lebih jauh, ketahui dulu 3 jenis hormon yang mempengaruhi dalam proses pencernaan kita:

1. Insulin – Hormon insulin disekresikan oleh pankreas, yang bertanggung jawab dari banyak fungsi, termasuk menyeimbangkan gula dalam darah, membakar glukosa menjadi ATP dan mengendalikan rasa lapar. Setelah Anda mengkonsumsi karbohidrat, itu disekresi dalam darah untuk menjadi glukosa, sebagian akan disimpan, di hati dan otot sebagai glikogen. Dalam hati, glikogen dapat dirilis sebagai glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi.

2. Glukagon – Hormon glukagon bertindak sebagai pemanas dalam darah. Hormon ini memungkinkan untuk menggunakan kelebihan energi yang telah disimpan, dalam penyimpanan lemak Anda misalnya. Glukagon juga disekresikan oleh pankreas sesuai dengan kebutuhan energi tubuh, seperti berolahraga atau puasa. Seperti insulin, ia bertindak untuk menstabilkan tingkat gula dalam darah.

3. Leptin – Hormon leptin adalah hormon yang menyeimbangkan energi yang dikeluarkan dibandingkan energi yang tersimpan untuk menjaga kadar lemak dalam tubuh tetap seimbang. Hal ini disekresikan oleh sel-sel lemak sesuai dengan jumlah lemak yang disimpan. Catat bahwa leptin bertanggung jawab untuk perasaan kenyang.

Nah sekarang, ketikan kita mengetahui metabolisme gula dalam darah dan memahami bagaimana sensitivitas insulin. Ketika Anda makan banyak karbohidrat baik di pagi dan siang hari, insulin terus disekresikan dalam darah untuk mengurangi tingkat gula darah. Setelah glukosa (gula dalam darah) jumlah yang dapat disimpan sebagai glikogen dalam hati dan otot terlampaui, selanjutnya hati mengubah kelebihan glukosa menjadi lemak yang disebut asam palmitat. Ketika tubuh menggunakan glukosa sebagai energi, maka tubuh tidak akan menggunakan lemak tubuh sebagai sumber energi, sebaliknya makin menumpuk lemak dalam sel Anda ketika sedang sibuk membakar kelebihan gula!

Sehingga mengenali kandungan karbohidrat dan gula (sukrosa, glukosa, fruktosa, dll) sangat penting agar terhindar dari penumpukan lemak secara terus menerus. Ibarat lingkaran setan yang terus mengisi dan membuat sel kita menumpuk lemak. Mengurangi asupan karbohidrat secara jangka pendek akan mempengaruhi tubuh Anda. Proses fase detoksifikasi ini bisa berlangsung satu sampai dua minggu. Energi Anda merasa terkuras dan lemas karena proses pembakaran glukosa dalam darah serta menguras stock glikogen. Hingga kemudian metabolisme Anda dapat bertahap menggunakan lemak yang tersimpan sebagai sumber energi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

foodketo.com We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications