Cara Mengukur Level Sehat-Mu!

Banyak orang yang mau sehat, tapi banyak yang tidak mengetahui bagaimana cara mengukurnya. Sama halnya ketika kita mau kaya, kita harus tahu ukuran kekayaan yang kita miliki.

Berapa uang yang dimiliki sehingga disebut kaya?

Apakah 1 juta?
10 juta? 100 juta?
1 milyar? 10 milyar? 1 trilyun?

Sama halnya dengan kesehatan kita. ada beberapa parameter ataupun indikator untuk melihat seseorang ini sehat atau tidak. ukuran ini akan lebih clear dijelaskan dengan teori metabolic syndrome:

Sindrom metabolik adalah faktor yang mengindikasikan kemungkinan terjadinya penyakit jantung, diabetes, dan stroke. Faktor tersebut adalah :

• Tekanan darah
• Gula darah (glukosa darah)
• Ukuran pinggang (lemak di sekitar pinggang/perut)
• Kadar trigliserida
• Kadar kolesterol HDL

Saya menemukan beberapa standar dari WHO, EGIR, dan IDF. Silahkan cek di link berikut : A comprehensive definition for metabolic syndrome

Secara garis besar, bahasan ini sudah pernah ditulis juga di artikel : https://foodketo.com/ada-dokter-bilang-stop-diet-keto-beneran/

Di artikel ini saya akan lebih fokuskan terkait metabolic syndrome saja agar Anda yang belum menjalankan diet keto, ataupun yang sudah diet keto, bisa memiliki pengetahuan lebih baik tentang parameter kesehatan.

Banyak orang, bahkan professional medis saat ini melihat kolesterol secara berlebihan, utamanya kolesterol total. Padahal kolesterol itu termasuk bahan penting dalam metabolisme. Saya merekomendasikan buku Great Cholesterol Myth untuk dibaca.

So, tolong saat ini kosongkan dulu gelas Anda serta ketakutan akan kolesterol yang berlebihan.

Oke, kita lanjutkan tentang sindrom metabolik ya….

Faktor risiko untuk sindrom metabolik sangat terkait dengan obesitas. Sehingga jika Anda melihat diri Anda sudah kelebihan berat badan, sebaiknya diwaspadai. Perut buncit adalah satu indikasi sederhana dari resistensi insulin. Selain berat badan faktor lain yang dapat berpengaruh adalah : usia, riwayat keluarga, merokok, tidak suka berolahraga, maupun sindrom ovarium polikistik.

Parameter apa saja yang perlu diukur sehingga seseorang dianggap bermasalah kesehatannya? cek daftar berikut ini :

Jika ada minimal 3 indikasi diatas, maka perlu sangat dilakukan perhatian agar tidak merembet ke masalah yang lebih besar.

Apa akibat dari sindrom metabolik?

• pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis)
• stroke
• diabetes
• serangan jantung
• penyakit ginjal
• perlemakan hati
• penyakit arteri perifer
• penyakit kardiovaskular

Jika diabetes terpapar dalam jangka panjang, akan beresiko komplikasi :

• kerusakan mata (retinopati)
• kerusakan saraf (neuropati)
• penyakit ginjal
• amputasi anggota badan

Bagaimana jika sudah terindikasi sindrom metabolik?

Pertama tentu idealnya Anda berkonsultasi dengan dokter maupun ahli nutrisi untuk melihat dan mendiagnosa tubuh Anda dengan lengkap. Lakukan tes lengkap untuk melihat sudah sejauh mana kondisi Anda. Secara umum dokter akan meminta makan dengan benar, berolahraga, berhenti merokok, dan menurunkan berat badan.

Cek dan evaluasi secara rutin bersama konsultan dan dokter agar membantu mencegah masalah kesehatan serius seperti serangan jantung dan stroke.

Saya sehat, bagaimana mencegah sindrom metabolik?

Selamat, jika Anda sudah mulai memahami hal ini. Jaga tubuh Anda, jaga berat badan dan pola makan sehat akan mengurangi risiko Anda terkena sindrom metabolik. Ini hal-hal yang bisa Anda lakukan :

• Berolahraga ringan secara rutin, minimal 30 menit setiap hari.
• Mempertahankan berat badan selalu ideal.
• Jaga kebutuhan mineral essensial.
• Berhenti merokok.
• Hindari minuman beralkohol.
• Tidur dan istirahat yang cukup
• Mengelola stres dengan baik.

Untuk makanan, dengan membatasi karbohidrat olahan akan banyak sekali membantu. Berikutnya berikan tubuh lemak sehat dan protein yang cukup. Tambahkan sayur dan buah yang rendah karbo untuk memenuhi unsur vitamin dan mineral.

Mempelajari pola ketogenic dan mempraktekkannya akan sangat bermanfaat untuk Anda. Dapatkan panduan ketogenic ini sekarang.

Olahraga rutin bersama personal trainer, maupun coach. Diskusi dengan dokter untuk mencegah sindrom metabolik. lakukan pemeriksaan fisik dan lab secara teratur. Diagnosis dini kondisi dan perawatan akan mengurangi komplikasi kesehatan dalam jangka panjang.