Ketika kita belajar di sekolah sejak SD, SMP, SMU, bahkan mungkin sampai kuliah, kita selalu diajari konsumsi karbohidrat sebagai makanan pokok. Setelah itu kita dianjurkan menghindari makanan berlemak, sedangkan konsumsi gula, dan turunan karbohidrat tidak dibatasi.
Dan terbukti, bahwa pola makan yang ada saat ini menjadi sumber banyak masalah kesehatan. Mulai dari obesitas, diabetes, sampai cancer dan alzheimer.
Hingga akhirnya orang mulai mencari “kebenaran” seperti benang kusut, dan akhirnya mulai terkuak dengan pola makan tinggi lemak atau dikenal sebagai diet keto.
Prinsipnya adalah mengubah sumber energi manusia dari glukosa menjadi lemak. Konsumsi makanan utamanya adalah lemak, dan hanya konsumsi sedikit (10-50 gram) karbohidrat per hari.
Apa mungkin tidak makan nasi ?
Apa bisa tidak makan makanan yang selama ini dianggap sebagai “makanan pokok” ?
Lalu hanya konsumsi lauk saja : daging, telur, ayam, sedikit sayur, alpokat, ikan, cuka, kelapa, sedikit biji-bijian, dan minyak (kelapa) ?
Percaya atau tidak, ratusan, bahkan ribuan orang diseluruh dunia telah merasakan hebatnya diet keto ini!
Ada yang merasa lebih sehat, lebih berenergi, gangguan kesehatan hilang, dan dapat BONUS jadi langsing….
Walau kadang ada masih terkena pati / gula, hingga terpaksa di strap oleh alarm tubuh.
Selain fisik, perubahan suasana hati dan emosi juga ikut menjadi lebih baik lho! Perasaan Anda akan lebih ikhlas, dan mampu memahami kondisi diluar diri Anda dengan lebih baik…
Oh ya, salah satu hormon penting yang menjadi perhatian adalah insulin. Saat ini kasus obesitas, diabetes, jantung, dan banyak masalah kesehatan lain sebenarnya terjadi akibat borosnya tubuh kita menggunakan insulin. Insulin ini akan terpicu jika kita mengkonsumsi karbo dan gula.
Lalu bagaimana insulin jika kita mengkonsumsi banyak protein dan lemak?
Bagaimana insulin jika kita mengkonsumsi protein, lemak dan karbohidrat?
Sebuah penelitian “Patterns of hormonal release after glucose, protein, and glucose plus protein.” memberikan petunjuk bagaimana agar program seperti ketogenic ini bisa berhasil maksimal adalah hindari semua karbo (termasuk gula dari buah manis).
Nah grafik ini membantu kita menjelaskan juga bahwa karbohidrat itu bukanlah satu-satunya sumber glukosa yang dibutuhkan tubuh. Protein 60% dapat diubah menjadi glukosa. Lemak 5% dapat juga diubah menjadi glukosa.
Jelas yaaaaaa….
Ketika awal menjalani pola ini mungkin Anda akan merasa terobsesi dan rewel banget tentang makanan.
Ini gak boleh, ini begini, ini begitu, ini salah, ini benar, tapi secara bertahap dengan belajar dan berdiskusi secara terbuka, mata hati dan pikiran kita akan jadi makin tenang.
So enjoy life, enjoy keto!
Baca panduannya : DOWNLOAD SEKARANG
mau belajar bareng?
cek aja di group facebooknya
kalau tahu sama tempe masih boleh gak?
trims
bisa terbatas ketika sudah sampai di fase konsolidasi atau maintenance… atau mudah cek-nya adalah GDP dibawah 80 mg/DL