Buah, Fruktosa, dan Fatty Liver

Jika Anda pengemar buah dan sayur mungkin perlu baca dulu artikel : Apakah Buah dan Sayur Itu Dianggap Tidak Sehat Ketika Keto ?

Selama ini kita menganggap konsumsi segala jenis buah-buahan adalah sehat.
Bahkan makin banyak konsumsi buah makin sehat.
Benarkah ?

Gula dalam buah dianggap aman, dibanding glukosa, lactosa dan jenis gula lainnya.
Fructosa banyak sekali terkandung di dalam buah-buahan. Hingga akhirnya industri juga
mensintesa fruktosa menjadi gula buatan yang dikenal dengan High Fructose Corn Syrup (HFCS).

Gula buatan ini juga banyak menjadi alternatif pemanis di industri pangan karena harganya murah, bentuknya cair, tingkat kemanisan yang tinggi, dan dapat membuat makanan lebih awet.

Kasus Fatty Liver

Ada 2 kasus yang selalu menjadi acuan dalam konsumsi fruktosa berlebihan.
Yang pertama dokter di malang dengan konsumsi jeruk, dan dokter dari UI dengan konsumsi apel.
Keduanya akhirnya di deteksi fatty liver yang cukup parah setelah konsumsi fruktosa dalam jumlah yang cukup tinggi.

Pada dasarnya semua sel dalam tubuh bisa memanfaatkan semua jenis gula.
Tetapi fructosa berbeda karena hanya dapat di proses oleh liver saja.

Dengan begitu, fruktosa yang kita konsumsi, semuanya harus diolah di liver saja.
Tidak bisa digunakan oleh organ lain seperti glukosa.

Sehingga mau tidak mau, liver harus bekerja extra keras untuk mengolah fruktosa.
Seperti kita tahu, liver hanya mampu menyimpan glikogen maksimal 100 gram saja.

Sedangkan kemana kelebihan fruktosanya?
YES, diubah dalam bentuk lemak.
Bayangkan kalau kita konsumsi buah dalam jumlah cukup besar setiap hari.

Banyak orang akan komplain karena merasa butuh vitamin, mineral, dan serat. Ya, itu benar, tapi kita hanya membutuhkan dalam jumlah kecil saja kok. Hal lain yang jarang orang tahu, fruktosa tidak mempengaruhi gula darah secara ekstrim seperti glukosa, dan memiliki sifat bypass insulin, sehingga akan diubah menjadi Acetyl-CoA, yang kemudian digunakan untuk pembentukan lemak (trigeliserida) di liver. Nah ketika perlemakan di liver ini semakin membesar, maka di kenal dengan istilah fatty liver.

Tapi bukankah semua jenis gula dapat menjadi sebab fatty liver?

Ya, Benar. Liver tidak hanya mengolah fruktosa saja. Liver juga bisa mengolah glukosa. Akan tetapi, spesial untuk fruktosa hanya dapat diolah oleh liver.

Jadi Saya gak boleh makan buah gitu?

Tentu tidak. Fruktosa itu bukan hanya di buah lho. Banyak juga makanan minuman kita menggunakan HFCS. Artinya kita perlu perhatian terhadap semua jenis gula, termasuk fruktosa di buah. Apalagi jika mengkonsumsi cukup banyak (katakan sehari 3x) dan rutin setiap hari.

Buah Dan Ketogenic

Di diet ketogenic, kita disarankan untuk benar-benar memilih buah yang memiliki kadar karbo / gula rendah. Tentu takarannya pun sangat diperhatikan. Beberapa jenis buah dan perhitungan karbohidrat per 100 gram :

strawberry : 7 gram
semangka : 7 gram
alpokat : 8 gram
lemon : 9 gram
jeruk : 11 gram
aprikot : 11 gram
kiwi : 14 gram
blueberry : 15 gram
kelapa (daging) : 15 gram
ceri : 16 gram
anggur : 18 gram

Pada dasarnya diet ketogenic mengatur bagaimana asupan kalori dari karbo hanya 5% setiap hari.
Atau hitungannya kira-kira 10 gram karbo / hari dari semua jenis makanan.
So silahkan atur saja sendiri 10 gram karbo ingin Anda dapatkan dari mana saja.

Jika Anda ingin menjalankan diet ketogenic ini dengan lebih maksimal, batasi waktu makan hanya 8 jam sehari saja ( ketofastosis ). Cara ini terbukti sangat efektif menjadikan tubuh masuk ke kondisi ketosis dan mulai memaksimalkan energi dari lemak tubuh.

Nah kini udah lebih jelas?

Baca juga artikel terkait :
1. https://foodketo.com/apakah-buah-dan-sayur-itu-dianggap-tidak-sehat-ketika-keto/
2. https://foodketo.com/diet-keto-kenapa-harus-hindari-buah-terutama-untuk-terapi-diabetes-dan-menurunkan-berat-badan/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

foodketo.com We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications