7 Mitos Yang Digunakan Untuk Menghalau Diet Ketogenic

hihihihi… ngerih ya judulnya…

tapi kenyataannya memang begitu.
coba lihat beberapa tulisan di media yang banyak menakut-nakuti orang tidak menjalankan pola rendah karbo ini. Saya juga banyak ikut seminar terkait diet ketogenic, tapi isinya malah menyarankan orang untuk tidak menjalankan diet ketogenic.

bener lho ini…

Mungkin pematerinya belum mempelajari pola ketogenic secara mendalam
dan hampir dipastikan juga tidak menjalankan diet ketogenic ini.

so rata-rata hanya menyimpulkan bahwa “pilihlah diet yang seimbang.”

hmmm…
kata-kata yang indah, tapi tidak memberi arti apa-apa terhadap perubahan.
menurut saya lho yaaaaaa….

ok

Tulisan ini adalah catatan ringan tentang 7 hal yang biasanya menjadi alasan agar orang tidak menjalani diet keto. Banyak diutarakan oleh dokter, ahli nutrisi, atau professional lain. Saya tidak tahu apa latar belakangnya, tapi tidak perlu emosi, karena di hal ini juga umum terjadi di semua belahan bumi kok. So, stay cool ajah!

Prinsip dasar ketogenic adalah rendah karbohidrat. Bisa juga disebut sangat rendah.

Selain ketogenic, ada juga diet paleo dan diet Atkins yang mengkampanyekan rendah karbo. Tujuannya adalah melatih tubuh untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi utama, tidak lagi karbo atau glukosa.

Mitos apa yang sering dihembuskan agar orang takut mencoba diet ketogenic ?

1. Mitos #1 Bikin Kurang Gizi dan Malnutrisi

Bagi saya, malah sebaliknya. Mengkonsumsi lebih sedikit karbohidrat malah membuat saya mendapatkan gizi dan nutrisi dari protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat makanan. Coba lihat kenyataan di sekeliling kita, hampir 80-90% makanan kita adalah karbohidrat dan gula. Fakta peningkatan obesitas, diabetes, dan penyakit degeneratif lain nyata akibat pola makan yang buruk.

Sehingga menghindari karbohidrat, adalah cara cerdas untuk makan lebih banyak gizi dan nutrisi.
Pilih makanan dengan rendah karbohidrat.

Dalam ketogenic juga perlu sekali menjaga agar asupan mineral (magnesium, potassium, sodium, dll) tercukupi, dan bisa didapatkan dari garam, kaldu dan beberapa daun hijau.

2. Mitos #2 ketogenic Itu Diet yang Sulit Dijalankan.

Banyak yang menganggap jalankan saja ketogenic sampai tujuan tercapai, jangka pendek saja.

hmmmm…. apa lalu artinya Anda mau kembali lagi cara makan yang lama?

Silahkan saja, itu pilihan pribadi masing-masing.
Bagi saya, ketogenic ini sangat masuk akal. Mambuat kita lebih peduli dengan apa yang saya makan. Mungkin bagi banyak orang yang penting membatasi makanan, jangan makan banyak, sedikit saja.

Itu juga bisa sih, tapi bukan satu-satunya cara.

Banyak orang belum sepenuhnya paham bagaimana asupan lemak yang kita makan berbeda ketika kita makan karbohidrat.

Ketika kita menjalani ketogenic, cara ini mampu secara otomatis mengurangi nafsu makan, sehingga kita mudah membatasi juga asupan kalori. simple!

Beda dengan konsumsi karbohidrat tinggi yang mudah sekali meningkatkan gula darah, lalu hormon insulin kita, dan akhirnya berdampak “perasaan” lapar ini datang.

Anda benci lapar kan.
Saya juga!

Sehingga diet ketogenic sebenarnya tidak mengatur secara detail kalorinya, karena pada dasarnya Anda boleh makan sampai merasa kenyang, tapi timbangan Anda masih terus turun. Bandingkan dengan pola diet lain yang membatasi ini itu, sehingga Anda merasa lapar tiap hari.

Ketogenic works like a magic!

Anda pun bisa dengan tenang menikmati makanan lezat seperti daging, ikan, telur, butter, keju, salmon, santan, minyak kelapa, vco, dan bahan makanan rendah karbohidrat lainnya.

3. Mitos #3 Ketosis Itu Berbahaya

Banyak orang masih bingung membedakan antara ketosis dan ketoacidosis.

Ketosis adalah kejadian alami dan aman, karena dikendalikan secara mandiri oleh tubuh. Artinya tubuh menggunakan keton menjadi sumber energi ketika tidak tersedia lagi glukosa yang cukup.

Ketoasidosis atau diabetic ketoacidosis adalah kasus diabetes, disebabkan oleh kurangnya insulin dalam tubuh (pre diabetes atau diabetes tipe 1/2 ).

baca lengkapnya di : https://foodketo.com/ketosis-atau-ketoacidosis-baca-dulu-biar-gak-bingung/

Ketosis adalah respon alami tubuh ketika asupan karbohidrat yang sangat rendah dan bisa juga ketika puasa (kelaparan).

Ketoasidosis itu berbahaya. Tapi itu tidak ada hubungannya dengan diet ketogenic.

Sebaliknya metabolisme ketosis bisa banyak membantu untuk epilepsi, kanker dan diabetes tipe II.

4. Mitos #4 Diet Rendah Karbo Bikin Sakit Jantung

Dalam penelitian “Effects of Low-Carbohydrate Diets Versus Low-Fat Diets on Metabolic Risk Factors” diet rendah karbohidrat dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kinerja kognitif. Keutamannya adalah mengurangi timbunan lemak di sekitar jantung. Lemak di liver dan jantung sebenarnya asalnya dari karbohidrat dan gula. Pada saat bersamaan, kadar HDL (biasanya disebut lemak baik) juga meningkat.

Selain itu diet rendah karbo juga membantu menjaga level trigeliserida, insulin stabil, dan tekanan darah terkontrol.

5. Mitos #5 Diet Keto Bikin Lemot

Wah yang ini juga sering banget. Mungkin dalam proses adaptasi menuju ketosis, tubuh akan belajar mencari sumber energi baru. Tidak lagi dengan glukosa, hingga akhirnya tubuh bisa menggunakan lemak atau keton.

Jika Anda hanya percaya energi itu dari glukosa saja, ya tentu Anda membutuhkan karbohidrat dan gula. Ada neuron tertentu di otak yang tidak dapat membakar apa pun kecuali glukosa, tetapi bagian lain dari otak dapat melakukan dengan baik menggunakan keton.

Kebutuhan glukosa untuk sel yang tidak mampu menggunakan keton, akan di supply dengan bahan baku protein dan lemak. Proses ini disebut glukoneogenesis. Untuk mendapatkan energi instant bagi otak dalam masa adaptasi gunakan virgin coconut oil yang kaya akan lemak rantai menengah, sehingga cepat diubah menjadi energi.

6. Mitos #5 Diet Ketogenic Tidak Terbukti Aman dalam Jangka Panjang

Saya suka kutip ucapan dr. Pimprim,

“Jika ingin menunggu penelitian lengkap, silahkan jalankan ketogenic 25-50 tahun lagi.”

Faktanya sudah banyak riset tentang pola makan rendah karbohidrat. Dibanding dengan pola makan lain, mungkin masih minoritas, tapi perkembangannya luar biasa. Bahkan suku kuno sebenarnya pola-nya mirip seperti ini, ketika makanan masih harus dicari dengan berburu. Di Indonesia sendiri juga pernah mengalami masa keemasan ketika berbagai olahan kelapa di konsumsi.

Anda juga bisa bergabung di group Ketogenic Indonesia, menemui banyak foto makanan, resep, sekaligus bukti nyata dari pelaku diet keto yang hidupnya berubah bumi dan langit.

Lebih langsing, lebih ber energi, tampak lebih muda dan berseri, gangguan kesehatan hilang, bahkan beberapa juga menjadikan cara untuk terapi penyakit berat.

Walaupun begitu, saya pribadi sangat mendukung jika ada dosen, mahasiswa, professional, dan siapapun yang bersedia untuk melakukan riset dan penelitian tentang ketogenic. Saya juga terus belajar dan riset internasional. Tahun 2016 saya sharing tentang coconut ketogenic diet di Vaiga India, lalu di tahun 2017 mendapat kesempatan untuk sharing riset kecil saya tentang tropical ketogenic diet di ICCO Bangkok, dan di akhir tahun mempresetasikan paper yang sama di Asia Pasific Development Country di Manado.

7. Mitos #7 Ketogenic hanya menghilangkan air, bukan lemak!

[signinlocker id=”3342″]

Banyak yang kadang suka beralasan ada beda antara weight loss dan fat loss.

Lalu mereka berpikir bahwa kita makan lemak, artinya menambah lemak tubuh (fat),
Dan ketogenic itu hanya membuang air dalam tubuh saja!

Ya, memang tubuh kita kan 60-70% adalah air.

Dalam minggu awal, diet ketogenic akan mudah sekali ke belakang. Kok bisa?
Karena sifat karbohidrat dan glikogen adalah pengikat air.
Ketika asupan karbohidrat kita rendah, maka air akan diambil seperlunya saja.

Selain itu, diet rendah karbohidrat menurunkan kadar insulin,
sehingga ginjal akan melepaskan beberapa mineral (natrium) dan air.

Hingga suatu titik keseimbangan, makan tubuh akan mulai menurunkan cadangan lemaknya.

Jika Anda ragu, coba ukur dengan alaf fat scanner. Saya juga sudah pernah buat video-nya.
Digunakan untuk mengukur secara detail body fat, water, dll

Apa tidak dehidrasi?

Penuhi kebutuhan air dengan minum yang cukup sesuai aktivitasnya.
Lalu asup garam untuk mengganti mineral yang hilang.

Selamat buat Anda yang sudah membaca artikel keren ini.
Jika ada pertanyaan silahkan tulis di komentar.

[/signinlocker]

pastikan juga Anda selalu berlangganan artikel penuh manfaat di foodketo.com ini







Kami menghargai privacy Anda, dan Anda bebas berhenti berlangganan kapan saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

foodketo.com We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications