Bagaimana Kolesterol Jika Menjalankan Diet Keto ?

Bagaimana Kolesterol Jika Menjalankan Diet Keto ?

Ini adalah salah satu pertanyaan favorit yang paling banyak diajukan orang sebelum menjalankan diet ketogenik.

YA, KOLESTEROL…

Tahukah Anda sejak tahun 2015, Kolesterol telah resmi dihapus sebagai nutrisi buruk oleh USDA – Kementrian Kesehatan di Amerika Serikat.

belum percaya?
cek aja laporan resminya : https://health.gov/dietaryguidelines/2015/guidelines/

 

MITOS KOLESTEROL
Jadi selama ini kolesterol ini hanya dijadikan KAMBING HITAM atas banyak masalah kesehatan. Bahkan lebih extrem-nya 2/3 serangan jantung terjadi lebih banyak pada orang yang kandungan kolesterolnya normal…
Coba Anda bertanya kepada siapa pun di jalan apa yang menyebabkan penyakit jantung? jawaban yang paling umum Anda akan terima adalah makan terlalu banyak kolesterol dan lemak.

Padahal secara prinsip kolesterol itu dibentuk sendiri oleh tubuh. Jika Anda mau mencoba, silahkan puasa 14-18 jam, maka secara alami tubuh kita akan memproduksi kolesterol.

 

Sindrom ketakutan akan kolesterol ini memang benar-benar mendunia. Mari kita mulai bahas dari dasar-dasar tentang kolesterol. Jangan kaget karena bisa jadi informasi ini akan berbeda dari yang selama ini Anda tahu!

Yuk mulai….

Apa itu kolesterol?

Kolesterol (HDL – LDL) itu pada asalnya adalah alat transport atau pembawa lipoprotein dalam badan kita. Diedarkan keseluruh tubuh melalui darah. Fungsi utama dari kolesterol adalah sebagai agent regenerasi sel. Inilah sebenarnya kenapa di diet ketogenic ini tidak mempermasalahkan kolesterol.

Akhirnya setelah bertahun-tahun riset, akhirnya mulai terbuka (walau masih banyak yang kontra) tentang penyebab berbagai jenis masalah kesehatan modern adalah karbohidrat (terutama olahan) dan gula.

Coba lakukan experimen dengan melarutkan gula dalam air, awal masukkan 1 sendok gula, tambah lagi 1 sendok tambah lagi 1 sendok, terus tambah, tambahkan lagi….

lalu sentuhkan dengan kulit Anda, bagaimana rasanya?
LENGKET….

 

PROBLEM DARI GULA DAN KARBO OLAHAN

experimen diatas ibaratnya air adalah darah kita, dan gula adalah karbohidrat (pati), termasuk dalam bentuk gula yang masuk ke tubuh kita. Kelengketan ini “kemungkinan besar” yang menyebabkan lemak lengket di pembuluh darah, sehingga stroke, lalu membuat asam urat mengkristal dan nempel.

Sejak tahun 1950, penyakit arteri koroner menjadi penyebab utama kematian, dan itu masih hingga hari ini. Menghindari kolesterol, konsumsi obat penurun kolesterol dan makan rendah lemak tidak menghentikan epidemi penyakit jantung.

Bahkan dilaporkan obat penurun kolesterol berefek samping memicu pelemahan kontraksi jantung (akibat menekan co-enzim Q10).

Apakah kolesterol tinggi itu berbahaya?

Tentu dalam pertanyaan ini perlu dipahami dulu konteksnya.

Jika yang dilihat hanya kolesterol total saja maka akan banyak ahli mulai mengatakan “TIDAK.”

Pada dasarnya kolesterol dalam tubuh itu komponen penting. Menurunkan kolesterol hingga level rendah banyak sekali memicu masalah yang lebih serius terutama keseimbangan tubuh (pikun, daya tahan rendah). Tidak ada hubungan langsung antara kolesterol dengan resiko penyakit jantung yang mungkin sering Anda dengar dari dokter.

Silahkan baca juga buku berjudul “The Great Cholesterol Myth” atau terjemahan bebasnya mitos besar tentang kolesterol.

 

Mau ikut diet keto takut kolesterol naik

Banyak orang tanya, apakah diet keto bisa menyebabkan kolesterol menjadi tinggi?

Secara umum diet rendah karbohidrat cenderung meningkatkan kolesterol terutama meningkatkan HDL dan menurunkan kadar trigliserida. Kedua hal ini sebenarnya bersifat positif terhadap kesehatan seseorang. LDL pada kebanyakan orang tidak mengalami perubahan yang signifikan, walau ada yang naik, tetapi rasio kenaikannya tidak tinggi.

Yang cukup unik, sebenarnya ketika kita tidak makan, seperti puasa / intermittent fasting, atau dry fasting (tidak makan minum 24 jam) atau water fasting (tidak makan, hanya cairan masuk) kecenderungan kolesterol juga naik. Hal ini menunjukkan tubuhlah sebenarnya yang memproduksi kolesterol untuk kebutuhan tubuh secara alami.

Tapi jangan khawatir, kenaikan ini kolesterol merupakan proses adaptasi tubuh saja untuk mencapai kondisi ketosis. perlahan setelah tubuh adaptif kolesterol akan turun. Beberapa studi menunjukkan, terutama di usia 60 tahun keatas, cenderung memiliki hidup lebih lama dengan level kolesterol yang tinggi lho.

 

Ada Kolesterol Total, HDL, LDL, Trigeliserida

Parameter seputar kolesterol itu cukup banyak. Sehingga kita tidak bisa hanya melihat dari data lab kolesterol total saja. Satu parameter penting yang kini banyak di bahas para ahli adalah : Rasio Trigliserida / HDL.

Bagaimana mengukurnya?
Rasio TG / HDL-C dapat dengan mudah dihitung hasil lab.

TG / HDL-C rasio kurang dari 2 sangat ideal
TG / HDL-C rasio di atas 4 tinggi
TG / HDL-C rasio di atas 6 sangat tinggi

Bahaya jika kolesterol terlalu rendah

  • Hormon seksual diproduksi dari kolesterol. Menurunkan kolesterol tentu sangat berpengaruh terhadap aktivitas seksual termasuk infertilitas.
  • 60% kandungan dari otak adalah kolesterol. Jika kolesterol Anda kurang dari 180 makan akan mudah sekali terjadi depresi, kepikunan dan masalah mental.
  • Kolestrol diperlukan tubuh untuk memperbaiki lapisan tissue pada pembuluh darah yang rusak

coba tonton juga video singkat ini, menjelaskan :
1. apakah minyak jenuh menyebabkan kolesterol
2. apakah kolesterol yang menyebabkan sakit jantung dan stroke

So mulai hari ini lupakan kolesterol.
Fokuslah pada jumlah karbohidrat dan gula yang Anda konsumsi

Mulai jalani diet sehat, bebas makan lauk, gak perlu olahraga berat!
DOWNLOAD CARA-CARANYA : Klik disini untuk panduan pola rendah karbo

sumber:
1. film “Fat Head”
2. Coconut Ketogenic Diet, dr bruce fife
3. The Great Cholesterol Myth: Why Lowering Your Cholesterol Won’t Prevent Heart Disease-and the Statin-Free Plan That Will [Jonny Bowden, Stephen Sinatra]

[su_note note_color=”#ffcc01″ ]

 

Saya perlu info lengkap tentang Diet Keto

100% privacy. Kami benci spam. Ketika Anda subscribe, kami akan update info secara rutin by sendfox

[/su_note]

Kenapa Anda Takut Kolesterol?

Kenapa Anda Takut Kolesterol?

Dunia medis dan kedokteran berubah sangat drastis dalam 100 tahun terakhir. Dulu dokter banyak diperlukan akibat peperangan, ataupun karena bencana alam. Tapi kondisi itu berubah sejak tahun 1900-an. Kini dokter dan medis seakan kehilangan arah bagaimana membuat manusia di dunia ini hidup lebih sehat.

Kok bisa?
Apa buktinya?

Lihat saja grafik peningkatan dari kasus obesitas dan penyakit degeneratif (jantung, kanker, diabetes, dan sebagainya).

Mungkin bagi beberapa orang hal ini tidak masuk akal, tapi menurut saya sih akalnya saja yang belum masuk. Saya menyarankan Anda membaca buku “The Great Cholesterol Myth” untuk memahami secara lengkap. Tulisan ini dibuat sangat sederhana yang ditujukan pada orang awam saja.

Pada dasanya kolesterol adalah satu bagian penting dari kehidupan. Bisa disebut, tanpa kolesterol tidak akan ada kehidupan. Sehingga karena sangat pentingnya, semua sel tubuh mampu mensintesis kolesterol. Selama ini orang awam di bombardir dengan berbagai informasi yang salah tentang kolesterol. Dianggap semakin rendah kolesterol itu semakin baik. Faktanya sebaliknya. Kolesterol adalah molekul penting bagi tubuh. Tugas dari kolesterol adalah pembentuk sel, bahan baku berbagai hormon, serta sintesis vitamin D.

Entah mengapa, akhir-akhir ini dokter diseluruh dunia menghabiskan banyak uang (milik pasien) untuk memaksa tubuh tidak memproduksi kolesterol. Banyak fakta menunjukkan hanya sedikit orang yang mendapat manfaat dari menekan kolesterol, dan sebaliknya banyak orang yang bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan ketika kadar kolesterolnya cukup.

Bagaimana kita sampai pada kondisi menyedihkan ini?

Salah satu kunci jawabannya adalah : Ancel Keys.
Dia lah yang membuat kesimpulan bahwa kelebihan kolesterol menyebabkan penyakit jantung.

Sehingga di masa itu, bahkan mungkin sampai sekarang, lemak mendorong kadar kolesterol, kemudian mengemuka ide tantang lemak jenuh sebagai penjahat dari kesehatan dan selalu dihubungkan dengan penyebab penyumbatan arteri pada pembuluh darah.

Banyak orang percaya begitu saja bahwa lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol, kemudian menyebabkan kolesterol tinggi, dan berakibat buruk untuk jantung.

Teori yang terlihat bagus dan sederhana, tetapi tidak benar, bahkan menyesatkan!

Faktanya itu tidak terjadi, tidak terbukti, sehingga sebabnya mengapa masih disebut sebagai hipotesis lipid. Karena pengaruh Keys, akhirnya hipotesa ini dianggap sebagai sebuah fakta.

Untuk mempersingkat tulisan ini, dan Anda lebih memahami secara mudah, mari kita langsung saja melihat mevalonate pathway. Siklus ini akan menggambarkan dengan lengkap bagaimana proses terbentuknya kolesterol, bagaimana mekanisme kerja obat penurun (penghambat) kolesterol, efek dari terganggunya pembentukan hormon, hingga efek dari menurunnya enzym Q10 sebagai energi bagi jantung. Yang lebih jauh lagi ternyata ini akan berpengaruh terhadap proses berpikir, daya ingat, dan alzheimer.

Kolesterol disintesis di hati melalui jalur yang disebut jalur mevalonat, juga dikenal sebagai jalur reduktase HMG-CoA.

Mungkin bahasa ini terlalu biokimia, tapi Anda tidak perlu hafal secara langkap, cukup perhatikan saja aliran prosesnya. Enzim HMG-CoA reduktase bertanggung jawab untuk memulai pembuatan kolesterol, enzym inilah yang diganggu oleh obat-obatan penurun kolesterol jenis statin (Obat statin secara teknis dikenal sebagai HMG-CoA reductase inhibitor).

Nah dalam siklus mevalonat, ini jelas bahwa menghambat HMG-CoA jelas tidak hanya berpengaruh terhadap pembentukan kolesterol, dan tuntuk juga produksi coenzim Q10, yang merupakan nutrisi terpenting bagi jantung. Selanjutnya juga jelas memblokir atau menurunkan produksi
faktor NF-kB, sehingga mengganggu kegiatan yang mengatur produksi protein, dolichols, dan selenoprotein.

Sehingga ini adalah jalur yang sangat penting dalam menghasilkan senyawa untuk tubuh, dan jangka panjang efek perubahan sistem yang rumit ini akan sulit di prediksi. Sehingga hati-hati, dipikir hebat dan bagus bisa menekan kolesterol darah, padahal efek sampingnya juga menghambat kebutuhan kolesterol untuk pembentukan dan regenerasi sel di otak.

Otak mutlak bergantung pada kolesterol untuk berfungsi optimal.

Meskipun otak hanya 2 persen dari total berat tubuh, tetapi mengandung 25 persen kolesterol tubuh.

Kolesterol adalah bagian penting dari selaput sel di otak, dan memainkan peran penting dalam transmisi neurotransmiter. Tanpa kolesterol,
sel-sel otak tidak dapat secara efektif “berbicara” dan berkomunikasi satu sama lain, komunikasi antar sel terganggu dan kognisi serta memori secara signifikan terpengaruh.

Sekarang coba cari di sekeliling kita yang sudah mengkonsumsi statin lebih dari 6 bulan. Coba tanyakan bagaimana ingatan beliau? Saya ada seorang paman yang menangis, karena sekarang jadi pelupa. Dulu beliau seorang dosen, tapi kini semua ilmu-nya yang diajarkan ke mahasiswanya bertahun tahun pun lupa. Yang lebih beliau takutkan adalah kehilangan hapalan surat-surat ketika sholat….

Masalah kognitif dan memori adalah salah satu yang paling dramatis dan efek samping yang mengerikan dari obat statin, dan studi tahun 2009 dari Iowa State Universitas, Yeon-Kyun Shin, Ph.D., profesor di departemen biokimia, biofisika, dan molekuler, menguji neurotransmitter sel otak dalam percobaan. Awalnya beliau mengukur bagaimana sistem itu bekerja saat kolesterol dihilangkan dari sel kemudian membandingkannya dengan bagaimana sistem berfungsi ketika kolesterol dimasukkan kembali.

Kolesterol meningkatkan fungsi protein lima kali lipat.

“Studi kami menunjukkan ada hubungan langsung antara kolesterol dan pelepasan neurotransmitter,” kata Shin. “Kolesterol mengubah bentuk
dari protein untuk menstimulasi pemikiran dan ingatan.”

Dan berikutnya adalah fakta yang tidak dapat dibantah: Obat statin secara signifikan menghabiskan simpanan tubuh Anda dari coenzyme Q10 (CoQ10).

Belum pernah dengar tentang CoQ10, semoga tulisan ini akan menjadi awal yang baik untuk memahami pentingnya CoQ10 untuk kesehatan manusia. Dan kita harus sadar menekan CoQ10 oleh obat statin adalah masalah besar. Turunnya CoQ10 adalah salah satu efek negatif terpenting dari statin, dan banyak bertanggung jawab atas sejumlah efek samping yang umum terjadi pada nyeri otot, kelemahan kontraksi, dan kehilangan energi terutama pada jantung.

CoQ10 adalah senyawa mirip vitamin yang ditemukan di hampir setiap sel di tubuh manusia, dan ketika level CoQ10 Anda jatuh, maka tubuh kita jelas dalam kondisi yang buruk. CoQ10 digunakan dalam jalur metabolisme penghasil energi setiap sel. Ini adalah antioksidan kuat, melawan kerusakan oksidatif dari radikal bebas dan melindungi membran sel, protein, dan DNA.

Efek yang mengerikan jika kekurangan kolesterol, kekurangan CoQ10 adalah jantung yang tidak mampu memompa ketika dibebani seperti ketika berolah raga. Saya pribadi curiga beberapa kasus serangan jantung ketika usai futsal, bermain badminton, ataupun tennis adalah akibat atau efek samping dari obat-obatan jenis statin ini.

Nah, itulah dalam diet keto ini, kita tidak menggunakan parameter kolesterol, terutama kolesterol total.
Karena akan sangat bias sekali…

Menariknya dalam banyak sharing,
orang masih saja mengkhawatirkan kolesterol yang naik ketika menjalani diet ketogenic.

Memang merubah phobia dan ketakutan akan kolesterol ini bukan hal yang mudah dan sederhana.
Tetapi dengan saling berbagi dan berdiskusi, insyaallah semakin banyak orang yang terbuka.

Oh ya, saya pribadi juga ingin mengadakan penelitian lebih lanjut tentang diet ketogenic, kolesterol, pelangsingan, energi, dan banyak hal-hal lainnya. Tapi tentu saya tidak bisa melakukannya sendirian. Saya membuka diri kepada pemerintah, universitas, peneliti, dokter, professor, sponsor, bahkan kepada siapapun yang siap berkontribusi untuk kemanusiaan.

semoga Allah meridloi. Amin ya robbal alamin…

[su_note note_color=”#ffcc01″ text_color=”#ffffff”]

Dapatkan info menarik tentang ketogenic, silahkan subscribe




</ br>

100% privacy. Kami benci spam.
Ketika Anda subscribe, kami akan update info secara rutin.

[/su_note]

Pendapat Guru-guru Saya Tentang “Minyak Kelapa Itu Racun”

“Minyak kelapa beracun, kata professor Karin Michels, PhD.”

Simak ceramah di Universitas Freiburg, Jerman, yang banyak dikutip media internasional hingga akhirnya banyak di copas di media lokal. Cek di tulisan sebelumnya : https://foodketo.com/minyak-kelapa-penuh-manfaat-atau-berbahaya-aka-racun/

Dr. Michels dari Harvard, tidak pernah menerbitkan studi tentang lemak jenuh, apalagi minyak kelapa. Komentarnya tidak didasarkan pada penelitian, tetapi hanya pendapatnya berdasarkan teori lama yang usang tentang lemak jenuh.

Michels menyebut minyak kelapa sebagai “racun”, dan mengatakan “salah satu makanan terburuk yang dapat Anda makan”. Menurutnya lemak jenuh dapat menyumbat arteri dan mengatakan tidak ada studi yang membuktikan manfaat kesehatan yang signifikan dari minyak kelapa.

Menurut Dr. Bruce Fife, Michels membuat tiga klaim umum:
1) lemak jenuh menyebabkan penyakit jantung
2) minyak kelapa adalah racun dan salah satu makanan terburuk yang bisa kita makan
3) tidak ada penelitian yang menunjukkan manfaat kesehatan untuk minyak kelapa.

Dalam klarifikasi berjudul : “Is Coconut Oil A Poison?” Dr. Bruce Fife menjabarkan satu persatu :

Lemak Jenuh Menyebabkan Penyakit Jantung
Belum pernah ada penelitian yang dipublikasikan mampu menunjukkan bahwa lemak jenuh atau minyak kelapa menyebabkan penyakit jantung. Hipotesis penyakit jantung yang telah populer selama 6 dekade terakhir pada dasarnya menyatakan bahwa penyakit jantung disebabkan oleh kolesterol tinggi.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol darah, dan oleh karena itu diasumsikan bahwa makan terlalu banyak lemak jenuh dapat meningkatkan atau bahkan menyebabkan penyakit jantung.

Para peneliti telah mencoba membuktikan hipotesis ini selama lebih dari setengah abad TANPA HASIL.

Faktanya, kini banyak penelitian yang menantang hipotesis ini dan para peneliti kini beralih ke penelitian baru apa penyebab penyakit jantung.

Kolesterol tidak lagi dianggap sebagai penjahat seperti yang pernah digambarkan. Ada banyak jenis kolesterol. Lemak jenuh, dan khususnya minyak kelapa, telah terbukti meningkatkan HDL, yang terbukti melindungi terhadap penyakit jantung.

Rasio kolesterol total terhadap kolesterol HDL dianggap sebagai salah satu indikator risiko penyakit jantung yang paling akurat dan andal. Minyak kelapa meningkatkan HDL, yang menurunkan rasio kolesterol, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.

Terlihat Dr. Michels belum mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan tentang minyak kelapa pada umumnya. Awal tahun ini para peneliti di University Cambridge School of Clinical Medicine menerbitkan studi tentang hubungan antara minyak kelapa dan risiko penyakit jantung. Para peneliti membandingkan efek minyak kelapa dengan mentega dan minyak zaitun.

Mentega dipilih untuk mewakili lemak jenuh hewani dan minyak zaitun extra virgin dipilih karena umumnya dianggap sebagai salah satu dari lemak sehat. Penelitian ini melibatkan 96 peserta yang mengkonsumsi 50 mg (sekitar 3 sendok makan) dengan asupan minyak berbeda setiap hari selama 4 minggu.

Para peneliti menemukan bahwa minyak kelapa secara dramatis meningkatkan kolesterol HDL tanpa mempengaruhi LDL.

Minyak kelapa menurunkan rasio kolesterol, dan risiko penyakit jantung, lebih baik dari pada mentega (butter) maupun olive oil.

Dalam beberapa tahun terakhir banyak penelitian tidak lagi mengaitkan lemak jenuh sebagai penyebab penyakit jantung. Tahun lalu, Lancet, jurnal medis bergengsi di dunia, menerbitkan penelitian yang melibatkan 37 peneliti
dari 18 negara. Mereka mengumpulkan data 135.000 subjek untuk mengevaluasi risiko penyakit jantung dikaitkan dengan asupan lemak.

Mereka menemukan bahwa konsumsi lemak dapat melindungi terhadap penyakit jantung dan memperpanjang harapan masa hidup. Orang-orang yang mengurangi lemak, termasuk lemak jenuh, jauh lebih pendek hidupnya dari mereka yang makan minyak kelapa, mentega, keju, dan daging.

Mengkonsumsi semua lemak yang tinggi, dapat mengurangi tingkat kematian dini hingga 23 persen. Para peneliti menyatakan bahwa mereka tidak menemukan korelasi antara konsumsi lemak jenuh dan penyakit kardiovaskular.

Menarik sekali yaaaa…..

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition setahun sebelumnya diteliti apakah lemak jenuh berhubungan dengan penyakit jantung pada 35.597 peserta. Para peneliti juga menyimpulkan bahwa asupan lemak jenuh tinggi tidak terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Pada tahun 2010 sebuah studi dengan jelas menunjukkan bahwa lemak jenuh tidak menyebabkan penyakit jantung. Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi lemak jenuh dan penyakit jantung.

Selanjutnya Dr. Michels menyebut minyak kelapa sebagai “racun murni.”
Ia mengklaim itu bukan hanya racun, tetapi “murni” meracuni;
konotasinya adalah, bahwa itu sangat berbahaya bahkan pada dosis terkecil sekalipun.

Benarkah minyak kelapa itu meracuni? Tidak juga.
Minyak kelapa telah menjadi bagian utama dari makanan jutaan orang selama ribuan tahun.

Minyak kelapa, dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang relatif banyak jumlah tanpa efek buruk.
Dr. Bruce Fife mengatakan “Saya kenal beberapa orang yang mengonsumsi sebanyak 12 sendok makan (180 ml) sehari dan dalam keadaan sehat.”

FDA pun mengatakan minyak kelapa tidak berbahaya. Menurut FDA berarti semua studi yang tersedia dan historis
data telah menunjukkan bahwa “tidak ada bukti” yang menunjukkan indikasi bahwa minyak kelapa berbahaya.

Sungguh ironis bahwa Dr. Michels menyebut minyak kelapa sebagai racun, karena telah terbukti tidak hanya
tidak berbahaya, tetapi sangat efektif dalam menyelamatkan nyawa orang yang telah menelan racun yang sebenarnya.

Berbagai literatur medis telah menjelaskan banyak contoh minyak kelapa digunakan di rumah sakit sebagai penangkal keracunan yang fatal. Misalnya, penggunaan minyak kelapa untuk pengobatan aluminium fosfida poisoning.

Menyebut minyak kelapa sebagai “racun” hanya menggambarkan kurangnya pengetahuan Dr. Michels tentang minyak kelapa.

Ketiga : Tidak Ada Studi Yang Menunjukkan Manfaat Kesehatan Apapun Untuk Minyak Kelapa

Salah satu alasan paling umum yang dalam mendiskreditkan minyak kelapa adalah dengan mengklaim bahwa tidak ada bukti yang membuktikan bahwa minyak kelapa memiliki manfaat kesehatan.

Ketika seorang dokter atau profesor membuat pernyataan ini, dia menyimpulkan bahwa tidak ada studi untuk mendukung penggunaan kelapa minyak sebagai lemak sehat. Mereka hanya membuat orang agar mempercayai hal dan sekedar untuk dianggap ahli. Menurut Dr. Bruce Fife, apa yang mereka lakukan adalah memperlihatkan kebodohan mereka sendiri dan
kurangnya pengetahuan tentang hal ini.

Ketika seseorang membuat pernyataan seperti itu, artinya mereka tidak mau repot-repot melakukannya sudaha untuk menemukan fakta-fakta. Jika mereka mau sedikit saja melakukan riset, akan dengan mudah menemukan banyak sekali informasi dan penelitian tentang minyak kelapa yang menjelaskan banyak manfaat kesehatannya. Tahukah Anda, saat ini, ada lebih dari 10.000 studi tentang minyak kelapa yang terdaftar dalam literatur medis.

Sebagian besar dari studi ini bisa diakses di internet.

Salah satu web Dr. Bruce Fife adalah www.coconutresearchcenter.org dan dibagian research telah dibuat daftar ratusan studi. Di sini Anda dapat menemukan referensi
penelitian tentang efek terapeutik dari minyak kelapa pada kesehatan kardiovaskular, fungsi kekebalan tubuh, kanker, diabetes, hati dan kesehatan ginjal, pencernaan fungsi, manajemen berat badan, dan banyak lagi.

Mengatakan bahwa tidak ada bukti manfaat kesehatan dari minyak kelapa jelas salah dan menunjukkan bahwa pembicara itu sangat tidak tahu apa-apa, terlalu malas untuk melakukan penelitian, atau berbohong kata dr. Bruce Fife.

Jika Anda ingin tahu kebenaran tentang lemak jenuh dan minyak kelapa, Anda sebaiknya tidak mendengarkan profesor yang tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Salah satu alasan mengapa komentar Dr. Michels banyak yang menerima hanya karena nama Harvard. Menjadi seorang profesor Harvard memberi seseorang otoritas. Namun, ada profesor Harvard lain yang jauh lebih berkualitas dari Dr. Michels tentang hal ini, yang telah mempelajari dan mempublikasikan karya tentang efek kesehatan dari minyak kelapa.

Satu kelompok peneliti Harvard yang mencakup George L. Blackburn, MD, PhD, Edward Mascioli, MD, dan Vigan K. Babyan, PhD menyatakan, “Minyak kelapa memiliki kandungan medis yang penting peran untuk nutrisi, metabolisme, dan perawatan kesehatan.

”Para peneliti ini membuat pernyataan setelah menghabiskan bertahun-tahun mempelajari efek kesehatan dari minyak kelapa dan lemak lainnya. Komentar mereka memiliki otoritas yang jauh lebih besar dari seorang ahli biostatistik yang tampaknya tidak pernah mau repot melakukan pencarian di internet”

References
1. Assuncao, ML, et al. Effects of dietary coconut oil on the biochemical and anthropometric
profiles of women presenting abdominal obesity. Lipids 2009;44:593-601.
2. Khaw, KT, et al. Randomised trial of coconut oil, olive oil or butter on blood lipids and other
cardiovascular risk factors in healthy men and women. BMJ Open 2018;8:e020167.
3. Dehghan, M, et al. Associations of fats and carbohydrate intake with cardiovascular disease
and mortality in 18 countries from five continents (PURE): a prospective cohort study. Lancet
2017;390:2050-2062.
4. Praagman, J, et al. The association between dietary saturated fatty acids and ischemic heart
disease depends on the type and source of fatty acid in the European Prospective Investigation
into Cancer and Nutrition-Netherlands cohort. Am J Clin Nutr 2016;103:356-365.
5. Siri-Tarino, PW, et al. Meta-analysis of prospective cohort studies evaluating the association
of saturated fat with cardiovascular disease. Am J Clin Nutr 2010;91:535-546.
6. Chowdhury, R, et al. Association of dietary, circulating, and supplement fatty acids with
coronary risk: a systematic review and meta-analysis. Ann Intern Med 2014;160:398-406.
7. https://www.fda.gov/Food/IngredientsPackagingLabeling/GRAS/SCOGS/default.htm.
8. Singh Baiwa, SJ, et al. Management of celphos poisoning with a novel intervention: a ray of
hope in the darkest of clouds. Anesth Essays Res 2010;4:20-24.
9. Fife, B. Ketone Therapy: The Ketogenic Cleanse and Anti-Aging Diet. Piccadilly Books, Ltd.:
Colorado Springs, CO; 2017.

Foto : Annas ahmad (diet keto – foodketo.com) dan bruce fife bersama buku coconut ketogenic diet.

[su_note note_color=”#6c7073″ text_color=”#ffffff”]


Ini mungkin cara ampuh jadi langsing




100% privacy. Kami benci spam.
Ketika Anda subscribe, kami akan update info secara rutin.


[/su_note]