Kini diet ketogenic ini semakin populer. Walau beberapa orang masih menganggap kontroversi, kalau kita kita mau mempelajari lebih lengkap maka akan ketemu benang merahnya. Karena sederhananya adalah menurunkan asupan karbo sehingga tubuh mampu menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Apalagi pas di momen Idul Adha kita akan sibuk mengolah daging dari sapi maupun kambing sebagai santapan spesial di Hari Raya. Bahkan kita yang berkurban juga akan mendapatkan bagian dari daging untuk dinikmati bersama-sama juga.
Bagi yang menjalani diet keto tentu sudah tidak asing dengan konsumsi daging sapi maupun kambing. Memang sumber dari hewani paling mudah untuk dapat memenuhi kebutuhan makro nutrisi dalam keto : 75 persen lemak, 20 persen protein, dan lima persen karbohidrat.
Nah, ketika kita nanti mendapatkan daging kurban, maka kita akan belajar dan melihat bagian daging mana yang rendah lemak tinggi protein, dan bagian daging mana yang tinggi lemak. Seperti jeroan, kadang kita mengira itu tinggi lemak, tapi ternyata jeroan itu tinggi protein lho!
Nah, saya sendiri juga masih mengumpulkan berbagai informasi tentang daging sehingga saya akan coba menulis hal yang simple saja yaitu tentang bagaimana mengolah daging segar agar bisa empuk dan lezat untuk dinikmati.
Ada beberapa teknik yang bisa dicoba, yuk mulai kita simak bersama :
1. Air Nanas
Pengalaman saya, air nanas ini paling simple dan manjur untuk membuat daging menjadi empuk. Caranya cukup parut buah nanas, lalu peras airnya. Oleskan air nanas ke daging. Cukup sekitar 5-10 menit saja, dulu saya pernah coba terlalu lama malah dagingnya jadi hancur.
2. Bungkus daun pepaya
Ini juga banyak direkomendasikan. Jadi potong daging sapi / kambing dengan ukuran yang lebih kecil, lalu bungkus dengan daun pepaya. Diamkan sekitar satu hari di dalam lemari es.
3. Rendam dengan teh
Dalam teh terdapat kandungan tanin yang mampu berperan sebagai pengempuk alami. Buat teh tubruk yang pekat, lalu rendam daging yang akan dimasak selama 30 menit.
4. Daging dipukul-pukul
Cara tradisional ini juga sering dilakukan. Dengan memukul daging, maka teksturnya akan menjadi lebih empuk. Pukul secara bergantian di semua sisi daging tersebut.
Gunakan alat khusus pemukul daging, dan gunakan alas agar tidak menjaga daging tidak bergeser. Nah, ini saya juga belum tahu berapa lama, dan seberapa kuat kita harus memukulnya. Mungkin perlu dilakukan 2-3x percobaan sampai menemukan pukulan yang pas.
5. Gunakan panci presto
Teknik ini sama seperti merebus daging. Tetapi dengan alat yang memiliki tekanan tinggi, maka daging akan lebih cepat empuk. Alat ini berbeda dengan panci biasa, karena dilengkapi dengan penutup yang kedap udara.
Oh ya, jika masih kesulitan, potong saja ukuran daging sesuai dengan kebutuhannya terlebih dahulu. Bahkan sesuaikan juga dengan menu yang akan dibuat. Dengan membuat menjadi daging iris tipis atau daging cincang tentu bisa membuat proses pengolahan daging kurban lebih mudah.
Selanjutnya, jika tersisa, untuk menjaga kesegaran daging dan tetap awet, simpan dengan baik di freezer. Beberapa juga menyarankan mengolah dengan baking powder atau di lumuri dengan jahe.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share juga….