Jurus buat mulai diet lagi – “Diet on the Track”

Setelah balik ke aktivitas normal lagi setelah 2 tahun di rumah aja, ditambah dari acara liburan, ini waktu yang paling pas untuk memulai diet, atau balik lagi mengelola diet kita on the track. Banyak teman-teman yang malu-malu berhenti diet dan akhirnya kebablasan. Dan itu normal kok, ini terjadi ke banyak orang, dan bisa dibilang manusiawi.

Satu hal yang perlu kita sadari tentang hidup ini adalah perjalanan. Sama halnya dengan kesehatan maupun nutrisi.
Menjadi sehat itu bukanlah sekedar tujuan, tapi bagaimana prosesnya. Ada banyak pilihan, ada banyak langkah-langkah, yang akhirnya menghasilkan situasi kesehatan kita saat ini. Dan tentu, pilihan kita hari ini, akan menentukan hasil berikutnya di masa depan. Perjalanan ini bukanlah tentang kesempurnaan, tetapi bagaimana kita membangun kebiasaan, hal-hal kecil setiap hari untuk menjadi lebih sehat, lebih berenergi, dan lebih bahagia.

Yuk kita kupas, jurus dan cara untuk mulai diet lagi :

1. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri.

Makan nasi tidak akan membuat kamu tiba-tiba menjadi orang jahat. Berat badan kamu tidak akan tiba-tiba naik 5 kilo gara-gara makan kue lebaran. Tentu ini berlaku umum saja, bagi penderita diabetes atau alergi tentu hal yang berbeda.

Di situasi seperti ini, kemampuan kita mengendalikan “nafsu” makan adalah kunci. Banyak orang yang tidak mampu mengendalikan keinginan makan / kecanduan makan tentu adalah hal yang buruk. Jika sengaja atau tidak sengaja mengkonsumsi suatu makanan berlebihan (aka cheating), coba sadari dan cek aja apa yang tubuh kita rasakan.

Apa tubuh jadi merasa kembung, atau merasa mudah ngantuk, cepat lelah, kliyengan, mudah lapar?

Bisa jadi akhirnya tubuh kita tidak lagi ada dalam performa terbaiknya. Tapi bersyukurlah kita memiliki tubuh yang “canggih” yang mampu mengatur secara otomatis untuk berusaha menyeimbangkan tubuh ini sendiri. Tubuh punya mekanisme yang kita tidak bisa kendalikan 100%. Kita tidak bisa meminta lambung berhenti, kita tidak bisa minta pankreas untuk berhenti mengeluarkan insulin. Semuanya otomatis dan bekerja atas kuasa dari Yang Maha Kuasa. Luar biasa….

Over carb ketika liburan? Tentu bisa saja terjadi, dan fokus saja mencari solusinya.
Apa perlu dengan puasa sunnah?
Apa mau dikombinasikan dengan intermittent fasting? skip sarapan pagi?
Bagaimana dengan tambahan aktivitas fisik?

Coba pelajari juga di artikel ini : Cheating ketika diet

2. Sadari dan jaga diri

Prinsipnya adalah tidak ada yang lebih bertanggung jawab atas tubuh kita, selain diri kita sendiri. Jika kemaren merasa banyak konsumsi makanan yang seharusnya dihindari, lalu merasakan tubuh jadi lebih buncit, atau timbangan mulai naik, cek kembali goal kesehatan kita.

Coba ingat lagi resolusi yang pernah kita buat.
Apa sih tujuan kesehatan Anda?
Coba buka catatan dan ingat-ingat kembali.
Perbaiki goalnya menjadi lebih jelas dan spesifik.

Nutrisi dan makanan adalah bagian besar dari menjaga kesehatankita, tapi kualitas tidur, stress, dan olahraga juga punya peranan. Jadi pastikan semuanya berjalan beriringan misalnya :
Pelajari cara tidur dan bernafas yang berkualitas
Kelola stress dan belajar mindfulness
Ikuti club olahraga yang disukai
Bergabung dengan komunitas sesuai hobi
dan hal-hal lainnya…

3. Susun rencana baru

Ketika mudik, silaturahmi ke keluarga, halal bi halal, reunian sama teman lama, banyak orang merasa kesulitan dan tidak nyaman kalau harus menolak makanan. Tentu hubungan keluarga dan persahabatan itu juga penting, bisa jadi akhirnya kita lalai menjaga pola hidup sehat kita. Kini, sudah kembali ke kehidupan normal lagi, sehingga perlu setting ulang juga biar gak kebablasan juga.

Sibuk untuk masak selama seminggu? Contek aja daftar menu makanan yang bisa Anda praktekkan. Download “Meal Plan 7 Hari Diet Keto.”

Baca dan pelajari lagi flashcard ketogenic dan buku Ketogenic Gaya Hidup Revolusioner. Klik disini untuk Flashcard Gratis*.
Cek ulang prinsip-prinsip makro nutrisi (karbo, protein, lemak) maupun mikronutrisi.
Optimalkan juga dengan suplemen super food seperti Vico Bagoes untuk memudahkan tubuh menjadi ketosis.

Memang banyak cara untuk bisa menjadi sehat. Sebaiknya pelajari juga ilmunya agar tidak salah pilih diet juga. Saat ini banyak diet-diet baru yang dibungkus dengan MLM ataupun produk yang mahal. Cuma memberikan “janji surga” bisa langsing cuma minum ini, atau pakai kapsul itu, di endorse artis terkenal, tetapi tidak memberikan edukasi yang benar tentang pola makan dan pola hidup sehat.

Menurut saya, pola rendah karbo atau ketogenic ini jauh lebih mudah dan dapat dipraktekkan untuk jangka panjang. Fokus pada makanan alami, konsumsi lemak sehat, menghindari makanan dengan olahan berlebihan. Tetap merasa kenyang, tidak mudah lapar, energi dan fokusnya mantap!

Tentu pilih jenis sumber lemak sehat dan VCO yang berkualitas.
Buat yang baru mulai, baca saja berbagai artikel yang sudah disiapkan di foodketo.com

4. Maju terus dan bersemangat

Setiap orang bisa jadi memiliki proses yang berbeda. Ada yang cepat turunnya, ada yang lebih lama. Ada yang sepertinya makan apa aja kok tidak gemuk-gemuk. Ingat, tidak ada satu pendekatan untuk semua orang.

Setiap orang berbeda dan unik. Begitu juga tubuh memiliki kebutuhan yang berbeda. Bisa karena kondisi kesehatan sebelumnya, keturunan/genetika, aktivitas fisik, pola tidur, maupun gaya hidup. Sehingga kita perlu belajar terus untuk bisa menemukan apa yang cocok dan membuat diri kita lebih baik.

Jika Anda sudah keluar dari track sehat, tidak ada kata terlambat untuk kembali ke rutinitas baru yang bisa membantu diri kita untuk merasa berenergi dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Di group ketogenic Indonesia kita selalu mendukung dan saling support.

Silahkan berbagi pengalaman dan sharing tentang gaya hidup yang Anda jalankan di facebook group Ketogenic Indonesia.

Perlukah “Cheating Day” Dalam Diet?

Pernahkan mendengar suatu pola diet yang menyarankan “Cheating” ?
Atau ada pola diet yang lain sangat melarang cheating. Haram!

Nah loh, lalu kamu pilih yang mana dong….

Saya sih setuju bahwa kalau cheating alias curang, itu bisa saja merusak pola diet yang sudah kita bentuk dengan susah payah. Wah jadi kaku dan gak flexible dong? Tentu kita tetap perlu memperhatikan situasi, kondisi, dan sosial budaya di sekitar kita. Tetapi kita tetap bisa mengendalikan diri. Itu yang penting!

Apa sebenarnya efek cheating jangka panjang?

Ada “program diet” yang menawarkan konsep cheating day. Dan itu tentu membuat banyak orang tertarik mengikutinya. Karena bisa memuaskan “hasrat” untuk memenuhi keinginan-nya. Sehingga buat yang mengganggap diet yang ketat itu tidak asyik, tidak sehat, tidak bisa untuk jangka panjang. Katanya sih ga papa seminggu sekali doang, gak ngaruh, dan berbagai alasan lainnya.

Tapi buat saya, istilah cheating ini perlu diperjelas. Misal di keto, kita menjaga agar asupan karbo rendah. Katakan antara 20-50gram. Jika kita mengasup lebih dari itu, tentu potensi kita keluar dari ketosis akan sangat besar. Dan jika kamu mau cheating tiap minggu tentu akan membuat cita-cita untuk jadi langsing dan sehat akan tertunda. Ketika tubuh sudah memasuki ambang glukosa tinggi, otomatis proses ketosis stop, dan tubuh kembali memprioritaskan mengolah karbo dan gula sebagai energi terlebih dahulu.

Jadi, kalau aku diet keto apa boleh cheating?
Nah mungkin Kamu perlu baca artikel ini sampai selesai sebelum memutuskan cheating atau tidak.

Ok, yuk kita mulai bahas.

 

Prinsipnya kita harus sadar bahwa apapun tindakan kita pasti akan ada konsekwensinya.

 

Misal kita diet keto, atau diet rendah karbo. Kita membatasi asupan karbo kita dengan tujuan gula darah terkendali, dan tubuh mulai optimal menggunakan keton. Ketika kita asup karbo tinggi, maka tubuh akan otomatis menghentikan produksi keton dari lemak untuk bahan bakar.

Tubuh akan menggunakan glukosa yang beredar, termasuk cadangan glikogen untuk digunakan sebagai energi. Dengan kebiasaan cheating, maka manfaat optimal seperti penurunan berat badan dan tubuh menjadi efisien akan terganggu.

Tentu, ada beberapa yang menganggap sebagai cycling dengan carb loading. Tentu harus dipahami konteksnya itu dilakukan ketika kita akan melakukan olahraga yang cukup berat. Ada beberapa referensi juga untuk percepatan performa atau perbaikan otot. Tentu bisa dibenarkan dalam jumlah terbatas juga. Misal sampai 100gram.

Lalu, kalau cuma mau nongkrongin facebook dan IG aja mah gak perlu carb loading!

 

Apakah sekali cheating akan otomatis tidak lagi ketosis?

Tidak mudah menjawabnya. Bisa iya bisa tidak.
Tergantung seberapa banyak asupan net carb-nya, seberapa sering cheatingnya. Karena kita sendiri untuk memastikan kebutuhan kalori harian secara riil itu juga sangat rumit. Kalau teorinya sih bisa dihitung, tetapi dalam praktek-nya saya rasa tidak sesederhana teori calorie in calorie out.

Simplenya sih, walau asup karbo, tapi net carb harian kita-kira masih dibawah 20 gram dalam sehari. Saya rasa belum akan keluar dari ketosis. Misal makan pisang cuma satu gigit, atau makan madu 1 tetes, atau makan nasi 1 butir hehehehe….

 

Tapi, kalau cheatingnya semangkuk mie ayam, 1 full loaf roti tawar, dan melebihi 25 gram net carb, saya rasa tubuh tidak akan ketosis lagi. Tentu tidak ada patokan yang sama buat tiap orang ya. Tapi jika Anda sudah cukup lama menjalankan diet keto, sudah masuk ketosis, bisa jadi tubuh akan memberikan sinyal-sinyal yang bisa dirasakan tubuh.

Emang apa sih ruginya cheating?

Jika kamu sudah keto, sudah merasakan manfaat bagi untuk pelangsingan, terapi, maupun peningkatan energi dengan menggunakan keton, tentu akan merasa “rugi” jika kehilangan sensasi ketosis. Ini membuat banyak orang termasuk saya juga berhati-hati ketika “cheating”.

Efek samping ketika cheating bisa jadi akan merasakan flu seperti keto-flu. Ada juga yang merasakan mual dan muntah. Ada yang marasa ototnya kaku seperi kram, perut kembung, diare, gatal-gatal, moody dan sebagainya. Secara psikologis bisa saja merasa emosional juga. Coba cek apakah di suatu hari mengasup banyak gula dan karbo tinggi!

Selain itu yang juga banyak terjadi adalah ketagihan cheating atau pengen terus mengasup gula dan karbo. Craving!

Tentu ketika mempelajari keto, kita banyak belajar efek samping dari gula dan karbo terhadap kesehatan. Jadi resiko penyakit datang akan semakin besar.

Buruknya cheating akan membuat motivasi untuk hidup sehat menurun. Kamu akan mudah sekali tergoda untuk mengasup makanan tinggi gula secara terus menerus dan lupa akan manfaat ketosis. Ingatlah dulu ketika memulai pertama diet, apa tujuan dari diet-nya, dan pikirkan jika selalu “selingkuh” aka cheating!

Wah udah terlanjur cheating, apa bisa diet keto lagi?
Tentu tergantung masing-masing orang. Ada yang bisa saja dengan cepat kembali ke ketosis dalam 1-4 hari seperti dulu. Tentu saja ada yang membutuhkan waktu lebih lama. Coba cek saja kadar keton di urin, nafas, atau darah untuk memastikannya. Perbaiki juga dengan sikap disiplin dan komitmen.

Ada beberapa cara untuk mempercepat #backtoketo. Misalkan dengan intermittent fasting, olahraga beban, mengasup lemak baik seperti virgin coconut oil seperti Vico Bagoes, minum cukup, latihan nafas, dan tidur yang berkualitas. Monitor juga asupan dengan fat secret dan hati yang selalu riang gembira.

Semoga selalu sehat dan bahagia!

 

[su_note note_color=”#ffcc01″ ]

Saya mau info tambahan tentang diet

100% privacy. Kami benci spam. Ketika Anda subscribe, kami akan update info secara rutin by sendfox


[/su_note]

Antara Aku, Gula dan Karbo ( cheating ? )

Antara Aku, Gula dan Karbo ( cheating ? )

Pasti teman-teman sering mendengar istilah cheating dalam diet. Apalagi kalau dietnya membuat tersiksa atau emang tidak dijalani dengan sepenuh hati.

Mungkin Anda merasa tersiksa karena harus meninggalkan makanan-makanan favorit jaman dulu… kalau saya itu mie ayam yamin xixixix…. yang rasanya itu uenak banget…

Tapi anehnya, ketika menjalani diet keto ini, kita jauh lebih mudah untuk memilih tidak makan walaupun makanan-makanan itu ada dihadapan kita lho. Aneh kan….

Apa lagi kalau kita bawa selalu vico, tambah rambah, atau keju di kantong. Keinginan lapar mata itu jauh bisa terkendali dibandingkan diet yang saya lakukan sebelumnya.

Jika kita mau belajar detail tentang panduan diet keto, sebenarnya untuk orang normal kita masih diijinkan konsumsi karbohidrat harian antara 20-50 gram. Tapi ini tidak berlaku untuk yang terapi seperti diabetes ya. Untuk kasus terapi diharapkan max karbo adalah 0-10 gram per hari.

Sebenarnya kita mau tidak mau juga akan terekses gula dalam bumbu masak jika kita makan di luar, memang sebisa mungkin kita rewel sama penjual makanannya. Mas ini bumbunya pakai gula? mas tolong bikin gak usah pakai kecap, atau banyak cara lain seperti beli martabak tanpa kulit juga banyak di coba teman-teman pelaku diet keto ini. Hebat ya!

Kadang ada yang merasa ada ALARM datang ketika konsumsi karbohidrat berlebihan.

Ini sebenarnya bagus lho, karena tubuh kita memberikan peringatan (alert) lebih dini. Jangan sampai kita terserang penyakit berat baru alarm kita muncul kan…

 

Ketika tubuh sudah dalam kondisi ketosis, lalu menemukan glukosa jumlah tinggi dalam darah, maka dianggap sesuatu yang tidak biasa. Istilahnya ketosis akan menyebabkan toleransi glukosa menurun. Uniknya sensitifitas insulin di sel otot dan sel lemak sangat tinggi, sehingga saat insulin ada di didarah, maka akan cepat uptake glukosa dari darah untuk mengisi kembali glikogen diotot, dan mensintesis glycerol untuk kebutuhan glukosa untuk sel yang membutuhkan.

 

Gejala tidak nyaman terjadi karena tubuh terlambat mengeluarkan insulin untuk menetralkan gula darah yang “tiba tiba” masuk dalam jumlah besar. Nah ini yang suka diistilahkan sebagai “alarm”.

Itulah kenapa ada pola ketogenic 5:2 dimana akan melakukan karbo loading (sampai 100 gram sehari) selama 2 hari dalam seminggu. Atau konsumsi lebih banyak protein juga bisa membantu. Ini untuk memudahkan tubuh keluar dari ketosis tanpa gejala yang berarti.

 

Apa Bahaya? Tidak, karena tubuh akan kembali beradaptasi lagi dengan metabolisme glukosa. Tentu ketika tubuh dalam metabolisme glukosa, muncul insulin, metabolisme keton akan berhenti. Otomatis.

 

Tubuh kita meregenerasi sel setiap waktu. Ada sel tubuh yang mati setiap 5 jam, 40 jam, hingga 200 jam. Tubuh kita sangat aktif terus membaharui dirinya. Sehingga jika proses terapi, maka sebenarnya sel imun kita tidak akan aktif maksimal, karena tubuh akan lebih memprioritaskan untuk penyembuhan terlebih dahulu.

Selain itu pasti banyak yang bertanya :

Apakah Saya Harus Jalani Keto Seumur Hidup?

jawabannya tentu kembali lagi ke Anda. Ke diri masing-masing. Tanggung jawab kesehatan tentu tidak bisa kita alihkan ke orang lain. Bahkan dokter pun meminta kita menandatangani “kontrak” ketika kita dirawat di Rumah Sakit.

Semua adalah pilihan. Ilmu pengetahuan sudah banyak menjelaskan dan menguraikan mana yang baik, dan mana yang tidak baik untuk tubuh kita. Dan tentu selalu update dengan ilmu terbaru, termasuk ilmu tentang ketogenic ini.

 

Lalu jika ada yang mendapat keluhan diawal menjalankan keto, tentu ini adalah hal yang wajar. Kasus di awal kebanyakan disebabkan tubuh kita yang ketergantungan terhadap gula dan karbo. Gula itu daya nagihnya lebih hebat daripada heroin lho!

 

So jika selama ini kita banyak konsumsi makanan yang manis tentu akan muncul sensasi rasa lemas, emosi tidak stabil, galau, dan rasa cemas.

 

Terutama lagi untuk terapi, sebaiknya memang sangat fokus untuk menghindari berbagai jenis gula, karbohidrat dan turunan karbohidrat (tepung, dll). Apalagi seperti kasus tumor dan kanker, dimana asupan energi-nya adalah glukosa (dari gula dan karbo). Jika Anda berharap kasus tumor dan kanker bisa terbantu, tentu konsekwensinya adalah stop gula dan karbo, sehingga membuat sel tumor dan kanker itu kelaparan.

 

Okay back to topic, jika Anda memutuskan untuk konsumsi apapun jenis makanannya, resiko itu di tangan Anda

 

[su_note note_color=”#ffcc01″ ]
<center>
<h1>Saya mau info tambahan tentang diet</h1>
<form id=”m580ql” class=”sendfox-form” action=”https://sendfox.com/form/mp5opl/m580ql” method=”post” data-async=”true”><input name=”first_name” required=”” size=”30″ type=”text” placeholder=”Nama” /> <input name=”email” required=”” size=”30″ type=”email” placeholder=”Email” />
<div style=”position: absolute; left: -5000px;” aria-hidden=”true”><input tabindex=”-1″ autocomplete=”off” name=”a_password” type=”text” value=”” /></div>
<button type=”submit”> Kirimkan Saya Info Ini </button></form>
<h5>100% privacy. Kami benci spam. Ketika Anda subscribe, kami akan update info secara rutin by sendfox</h5>
</center>
[/su_note]