Benarkah Diet Ketogenic Dapat Membantu Pasien Kanker, Kista, dan Mioma ?

Benarkah Diet Ketogenic Dapat Membantu Pasien Kanker, Kista, dan Mioma ?

Tulisan ini akhirnya diangkat setelah ada group yang membahas tentang buku : Fight Cancer with a Ketogenic Diet, Third Edition: Using a Low-Carb, Fat-Burning Diet as Metabolic Therapy. Silahkan cek di amazon buat yang tertarik lebih detailnya.

Hal ini tentu menjadi kontroversi ketika Diet Ketogenic menjadi bagian dari penelitian untuk terapi tumor otak glioblastoma (Nelofer Syed, Ph.D.) yang di publikasikan pada November 2017 pada Conference and Education Day of the Society of Neuro-Oncology ke 22 di San Francisco.

Manusia memiliki kelebihan dibandingkan karena mampu mengolah energi dari karbohidrat dan lemak. Untuk protein sebenarnya prosesnya mirip dengan karbo, walau proses metabolismenya berbeda. Sel tubuh normal memiliki mitochondria sebagai tempat membakar lemak dibantu oksigen.

Kemunculan Sel Kanker, Kista, dan Mioma ?

Sampai hari ini tidak ada dokter atau peralatan medis yang mampu mendeteksi dari mana penyebab sel kanker. Ada yang mengatakan radikal bebas, ada yang mengatakan kekurangan antioksidan, atau radiasi, dan sebagainya. Tetapi indikasi yang paling mudah adalah kemunculan sel-sel yang berbeda sifat dengan sel normal. Misal pembelahannya tidak teratur, memakan nutrisi sel lain, dan tidak membutuhkan oksigen lagi karena mitocondria sudah tidak ada.

Bentukan sel-nya mirip dengan sel pada virus dan bakteri yang berkembang dan membelah dengan cepat dibanding sel normal, sehingga disebut “anabolic cell”. Kecepatan pembelahan ini bisa sampai 50% dari ukuran sel asli dalam waktu singkat. Sehingga kebutuhan bahan bakar tentu tinggi sehingga banyak mengambil energi asupan dari sel-sel yang lain. Kuncinya adalah energi yang digunakan oleh sel kanker.

Diet ketogenik sangat rendah karbohidrat dan merubah metabolisme tubuh dengan menjadikan lemak untuk sumber energi tubuh. Kondisi ketosis menurunkan glukosa darah, meningkatkan enzim yang dikenal sebagai keton darah, dan membuat glioma lebih responsif terhadap radioterapi dan kemoterapi.

Metode diet ketogenik adalah terapi yang sangat alami, tidak mengganggu metabolisme tubuh secara umum dan terus dikembangkan untuk pencegahan dan pengobatan kanker. Salah satu kunci penting dari proses terapinya pada kanker, kista, mioma adalah melihat bahwa kebanyakan sel-sel kanker tergantung pada glukosa (dari gula dan karbo) telah rusak mithocondria-nya sehingga hanya mampu menggunakan glukosa.

Ketika kita terus banyak mengkonsumsi karbohidrat, maka energi itu malah akan banyak digunakan oleh sel-sel tersebut karena jauh lebih kuat dibanding sel normal. PENTING di catat : sel-sel normal dapat membuat energi dari glukosa dan keton. Artinya jika sel tubuh sudah mampu menggunakan lemak sebagai sumber energi, maka sel-sel kanker, mioma dan kista tidak akan mendapatkan lagi supply energi.

Membuat Sel Kanker Non-Aktif

Dalam riset glioblastoma merespons ketika pasien diterapi hanya dengan pola diet ketogenik. Pada penelitian tersebut, Syed mengamati penurunan regulesi gen yang memicu tumor, dan diet ketogenic mengubah tanda fenotipe tumor menjadi sel normal.

Hal ini terjadi karena pola makan dapat mempengaruhi microRNA, yang mengendalikan ekspresi gen. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa kehadiran microRNA-138 meningkat 17 kali lipat di tubuh tikus yang mengkonsumsi makanan ketogenik dibandingkan dengan pola makan biasa. Hal ini mendukung ekspresi gen H2AX, membuat sel kanker kurang mampu memperbaiki DNA mereka sendiri.

Selain itu, beberapa enzim yang mampu memodifikasi bahan kromosom hadir dalam jumlah yang lebih banyak pada tikus yang mengonsumsi makanan ketogenik. Secara khusus, enzim PRMT8 meningkat 31 kali lipat pada mereka yang makan secara ketogen. Hal ini, pada gilirannya, menenangkan ekspresi gen DHFR, dan mampu mencegah sel kanker memperbaiki DNA mereka sendiri setelah dirusak oleh obat antikanker.

Tentu bagi yang telah menderita kanker, kista maupun mioma bukanlah hal yang mudah juga untuk menyesuaikan diri dengan metabolisme keton, tetapi pola ini telah banyak diteliti dan menunjukkan hasil yang signifikan.

Penelitian lebih lanjut

Para peneliti terus melakukan eksplorasi apakah diet keto juga memiliki efek sensitif pada penyembuhan pada jenis tumor lainnya, termasuk meningioma, tumor otak metastatik dan kanker payudara.

Saat ini salah satu langkah sederhana adalah menghindari karbohidrat (pati dan gula), dan konsumsi protein dan lemak sehat akan menurunkan glukosa dalam darah dan meningkatkan kadar keton, atau bahasa lainnnya disebut ketosis. Sehingga energi tubuh untuk melawan kanker, kista maupun mioma terpenuhi. Beberapa referensi juga menginfokan konsumsi protein berlebihan tetap akan meningkatkan kadar gula darah, sehingga batasi protein maksimal 20%.

Silahkan konsultasikan dengan tenaga medis professional untuk dapat diskusi dan mendapatkan jalan keluar yang terbaik. Panduan diet ketogenic dapat diperoleh disini.

sumber referensi :
– https://www.curetoday.com/articles/ketogenic-diet-sparks-genetic-changes-that-may-help-cancer-treatment-responses

[su_note note_color=”#ffcc01″ ]

 

Saya tertarik mendalami tentang Keto :

100% privacy. Kami benci spam. Ketika Anda subscribe, kami akan update info secara rutin by sendfox.

 

[/su_note]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version